Selasa, 18 Januari 2011

MATERI LDK

MATERI I

HAKEKAT KEPEMIMPINAN

1. Sejumlah manusia yang berkelompok untuk mencapai suatu tujuan memerlukan pemimpin. Pimpinan ini mutlak adanya kalau mereka ingin maju untuk mencapai tujuan tersebut.Tanpa Pimpinan, suatu kelompok tak ubahnya kapal tanpa nahkoda.

2. Kepimimpinan didefinisikan sebagai suatu usaha yang dilakukan dalam hubungan antar manusia untuk mempengaruhi orang lain melalui proses komunikasi yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan.

3. Dengan demikian ada 4(empat) hal dalam arti kepimimpinan :

a. pendayagunaan pengaruh

b. hubungan antar manusia

c. proses komunikasi

d. pencapaian suatu tujuan

Keempat hal diatas akan menentukan keefektifan tindakan kepemimpinan.

4. Usaha mempengaruhi orang lain itu sendiri sudah merupakan tindakan kepemimpinan, tanpa mempedulikan apakah pemimpin tersebut dapat mempengaruhi tingkah laku orang lain atau tidak. Efektif tidaknya usaha kepemimpinanlah yang diukur dari perubahan yang terjadi.



BAGAIMANA MEMPENGARUHI ORANG LAIN

1. Kekuasaan adalah kapasitas atau kesanggupan untuk mempengaruhi.

2. Otoritas/wewenang adalah merupakan hak, untuk mempengaruhi para pengikut, dan hak ini diperoleh dari jabatan yang dijabat dari dala organisasi.

3. Menurut French dan reven, ada tujuh jenis sumber-sumber kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin.

4. Kekuasaan yang bersumber dari organisasi adalah :

a. Kekuasaan sah (legitinate power)

Kekuasaan ini karena ia memiliki jabatan tertentu.

b. Kekuasaan paksaan (coersive power)

Kekuasaan yang timbul karena ia memiliki kekuasaan untuk memaksakan kehendaknya.

c. Kekuasaan imbalan (reward power)

Kekuasaan atas dasar kemampuan memberikan imbalan dan hukuman.

5. Kekuasaan yang bersumber dari individu :

a. Kekuasaan ahli (expert power)

Kekuasaan ini dikarenakan yang bersangkutan lebih ahli dibanding yang lain.

b. Kekuasaan informasi (information power)

Kekuasaan ini timbul karena orang tersebut lebih banyak memiliki informasi.

c. Kekuasaan koneksi (conection power)

Kekuasaan ini dikarenakan pemimpin memiliki hubungan baik dengan orang lain.

d. Kekuasaan kharismatik

Kekuasaan ini dikarenakan memiliki kharisma, yang membuat orang lebih mau mendengar.

6. Dalam diri seseorang yang diangkat oleh organisasi,semua kekuatan yang ada di organisasi pasti dimiliki. Sedang kekuasaa yang berasal dari individu tergantung dari orang tersebut.

7. Dengan menggunakan kekuasaan ini pemimpin dapat menggunakan pengaruhnya kepada pengikutnya, agar tingakah laku sedemikin rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

a. Setiap pemimpin berada dalam posisi berkemampuan tinggi dalam memepengaruhi orang lain, diikuti rasa tanggung jawab yang menggunakan kekuasaan efektif.

b. Penggunaan power ini dinilai berdasarkan kriteria efektif dan tidak efektif.

c. Apabila penggunaan kekuasaan dikaitkan dengan tujuan, maka kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin dapat disalgunakan apabila digunakan untuk suatu tujuan yang buruk.

8. Kepemimpinan seseorang dinilai efektif bila :

a. membuat orang lain merasa takut

b. menumbuhkan serta memupuk hubungan kerjasama

c. memecahkan persengkataan

d. merangsang perkembangan cara berfikir yang berpedoman pada tujuan.

9. Gaya kepemimpinan seseorang akan menentukan jenis kekuasaan yang digunakannya. Ada dua gaya utama, yaitu :



a. Berorientasi pada tugas

Disini sang pemimpin menekankan pada pentingnya penyelesaian tugas dengan cara mengatur penugasan kerja, pengambilan keputusan dan penilaian hasil keja. Pengawasan dilakukan dengan ketat. Pemimpin lebih mementingkan penyelesaian tugas dengan cara penggunaan kekuasaan yang bersumber pada imbalan, paksaan dan sah, dalam usaha yang mempengaruhi tingkah laku dan hasil kerja pengikut.

b. Berorientasi pada pengikut

Orientasi pada pengikut ditunjuk dengan sikap terbuka dan ramah serta usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengikutnya. Ia berusaha mendelegasikan pengambilan keputusan serta berusaha membantu pengikutnya untuk memuaskan kebutuhan mereka dengan menciptakan iklim dan lingkunagn yang mendukung. Sumber kekuasaan yang digunakan adalah keahlian dan kharisma. Gaya kepemimpinan yang ideal adalah yang menggabungkan kedua orientasi tersebut secara berimbang.


MATERI II

KEPEMIMPINAN DI AMBALAN/RACANA

1. Rumus pembinaan dalam Gerakan Pramuka mengatakan “untuk dan oleh Penegak dan pandega, dibawah pimpinan Penegak dan Pandega dan dengan bimbingan dan tanggung jawab pembinanya”. Peran Pembina lebih bersifat pendamping “Tut Wuri Handayani”.

2. Dalam bidang Gerakan dan Teknik Kepramukaan ditangani oleh Dewan Ambalan atau Dewan Racana, seang bidang pendidikan yang bersifat kejiwaan dalam usaha pembentukan watak dan pribadi ditangani oleh Pembina.

3. Dalam melaksanakan sistem beregu, pembina mendelegasikan kepemimpinannya kepada Dewan Ambalan atau Dewan Racana. Bimbingan Pembina lebih diarahkan kepada Dewan Ambalan atau Dewan Racana(serta pimpinan sangga/reka) dan tidak langsung kepada anggota ambalan/racana. Kepada Dewan Ambalan/Racana, Pembina menjelaskan dan membantu mereka untuk dapat menggerakkan Ambalan/Racana.

4. Dengan demikian jelaslah bahwa Dewan Ambalan/Racanma-lah yang betugas merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan, latihan serta program satuannya.

5. Atas dasar itu, pimpinan yang duduk di Dewan Ambalan/Racana perlu :

a. Mengetahui kesenangan dan perhatian khusus anggotanya.

b. Mengenal lebih dekat pribadi anggotanya, dengan bersama-sama melakuak pengembaraan, pekemahan dan mengunjungi mereka dirumahnya masing-masing.

c. Mempunyai wibawa dan dapat memberikan contoh pribadinya sehingga anggota-anggotanya dapat menghargainya.

d. Memiliki kecakapan memimpin dengan bijaksana, penuh semangat, disiplin dan pandangan luas. Lord Baden Powel pernah berkata “ Ingatlah kamu harus memberikan pimpinan, bukan desakan”(Scouting For Boys,1908). Ia bukanlah seorang komandan yang perintah-perintahnya harus dilakukan tanpa dibantah, tetapi ia seorang kakak yangmendampingi mereka.

e. Memberikan kesempatan kepada orang lain, terutama orang yang lebih muda, supaya memperoleh pengalaman memimpin dan dapat mengembangkan kecakapannya.

f. Menghubungi Pembina atau pembantu Pembina selaku pendampingnya, bila mendaptkan kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkannya sendiri untuk mendapat bantuannya.

6. Lebih jauh lagi, Baden Powell mengemukakan empat hal utama yang harus ada pada seorang pemimpin yang antara lain sebagai berikut ;

a. Ia harus mempunyai kepercayaan dan keyakinan penuh tentang kebenaran dari apa yang telah dipilihnya.

b. Dia harus selalu mempunyai kepribadian yang selalu tampak riang gembira, kuat, pengertian, simpatik dan bersahabat dengan pengikutnya. Dengan demikian menguatkan kerjasama yang menyenangkan dengan mereka.

c. Dia harus mempunyai kepercayaan tehadap diri sendiri denga jalan megetahui tugas/pekerjaannya. Dengan demikian meningkatkan rasa percaya diri pengikutnya.

d. Apa yang dikhotbahkan harus dipraktekkan sendiri, dengan demikian memberi contoh kepada temannya.







MATERI III

PERANAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK DAN PANDEGA

I. PENDAHULUAN

Keberadaan Dewan dalam Satuan Pramuka merupakan wadah kegiatan Pramuka dalam mengembangkan :

1. jiwa kepemimpinan.

2. kemampuan bermasyarakat, bekerja sama, tenggang rasa dan hidup bergotong - royong.

3. kemampuan mengadministrasikan kegiatan satuan.

4. kemampuan hubungan insani dan kehumasan.

5. kemampuan dalam menyusun/perencanaan, pemrograman, pelaksanaan dan penilaian atas suatu kegiatan.

6. kemampuan jiwa demokratis



II. MATERI POKOK

1. Dewan Satuan Pramuka merupakan perwakilan dari Barung, Regu, Sangga, Racana.

2. Dewan Satuan Pramuka, dapat dibedakan menjadi:

a. Dewan perindukan Siaga / Dewan Siaga, terdiri dari

1) Pemimpin Barung Utama sebagai Ketua

2) Para Pemimpin Barung sebagai Sekretaris Bendahara,

3) Para wakil Pemimpin Barung anggota.

4) Para Pembina Pramuka Siaga dan Pembantu Pembina Siaga bertindak sebagai penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak mengambil keputusan terakhir.

b. Dewan Pasukan Penggalang/ Dewan Penggalang, terdiri dari :

1) pemimpin regu utama ( PRATAMA ) sebagai ketua.

2) para pemimpin regu sebagai sekretaris , bendahara &

3) para wakil pemimpin regu anggota

4) para Pembina Pramuka Penggalang dan Pembantu Pembina Pramuka Penggalang bertindak sebagai penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak pengambilan keputusan terakhir.

c. Dewan Ambalan Penegak / Dewan Penegak, Dewan Racana Pandega/ Dewan Pandega, terdiri dari :

1) Ketua Dewan Penegak di pegang oleh Pradana dan Ketua Dewan Pandega dipegang oleh Ketua Racana.

2) Seorang wakil ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara serta beberapa orang anggota dipilih dari para pemimpin wakil pemimpin Sangga. Sedangkan untuk wakil ketua Dewan Pandega, sekretaris dan bendahara di pilih dari anggota Racana.

Pembina Pramuka Penegak dan Pembina Pramuka Pandega tidak duduk dalam Dewan Penegak maupun Dewan Pandega, Pembina berfungsi sebagai konsultan dan fasilitator.

d. Dewan Satuan Karya Pramuka ( SAKA )

1) masing - masing SAKA membentuk Dewan SAKA

2) susunan Dewan SAKA sama dengan Dewan Penegak / Pandega

3) Dewan SAKA berkedudukan di Kwartir Cabang

3. Dewan Satuan bertugas :

a. Menyusun perencanaan, pemrograman , pelaksana program dan mengadakan penilaian atas pelaksanaan kegiatan.

b. Menjalankan dan mengamalkan semua keputusan dewan.

c. Mengadministrasikan semua kegiatan satuan.

d. Keputusan Dewan dibuat secara demokratis

4. Dewan Kehormatan

Dewan kehormatan ialah dewan yang dibentuk untuk mendampingi Dewan satuan dengan tugas :

a. membahas proses pelantikan seorang Pramuka.

b. membahas proses pemilihan dan pelantikan pemimpin satuan.

c. membahas tentang pemberian penghargaan atas prestasi seorang Pramuka.

d. membahas tentang tindakan atas pelanggaraan Kode Kehormatan Pramuka.

e. membahas tentang rehabilitasi anggota satuan.



5. Dewan Kehormatan dalam satuan

a. Pada Peridukan Siaga tidak dibentuk Dewan Kehormatan untuk itu peranan Dewan Kehormatan dibebankan kepada para Pembina Pramuka Siaga dan Pembantu Pembina Siaga.

b. Dewan Kehormatan Penggalang, terdiri atas :

1) Ketua di pegang langsung oleh Pembina Pramuka Penggalang

2) Wakil ketua dipegang oleh Pembantu Pembina Penggalang

3) Sekretaris dipegang oleh salah seorang pemimpin regu

4) Anggota dewan kehormatan terdiri dari semua Pemimpin regu

c. Dewan Kehormatan Penegak, terdiri atas

1) Ketua di pegang oleh PRADANA

2) Wakil ketua, Sekretaris, dan anggota adalah para pemimpin Sangga dan wakil Pemimpin Sangga.

(3) Pembina dan para pembantu Pramuka Penegak sebagai penasehat dan pengarah.

d. Dewan Kehormatan Pandega, terdiri atas :

1) Ketua di pegang oleh ketua Racana

2) Wakil ketua, sekretaris, bendahara dan anggota adalah para anggota Rancana yang sudah di lantik

3) Pembina Pramuka Pandega sebagai penasehat & pengarah



6. Dalam Gerakan Pramuka disamping kita dapati Dewan Satuan Pramuka terdapat pula Dewan Kerja Penegak Pandega, sebagai berikut :

a. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Ranting (DKR) berkedudukan di Kwartir Ranting.

b. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Cabang (DKC) berkedudukan di Kwartir Cabang.

c. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega Daerah (DKD) berkedudukan di Kwartir Daerah.

d. Dewan Kerja Pramuka Panegak Pandega Nasional (DKN) berkedudukan di Kwartir Nasional.

7. Dewan Kerja dalam Gerakan Pramuka adalah badan kelengkapan Kwartir berfungsi sebagai wahana kaderisasi kepemimpinan, dan bertugas mengelola Pramuka Penegak dan Pandega.

8. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega dipilih oleh musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri Putera (MUSPANITERA) ditingkat masing - masing yang kemudian disahkan oleh Kwartir.

9. Dewan Kerja Pramuka Penegak Pandega :

a. Susunan Dewan Kerja

1) Ketua

2) Wakil ketua

3) Sekretaris I dan Sekretaris II

4) Bendahara

5) Beberapa anggota

b. Apabila Ketua Dewan Kerja tersebut terpilih seorang putera, maka harus dipilih seorang puteri sebagai wakil ketua, atau sebaliknya.

c. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kerja, adalah ex officio anggota Kwartir sebagai andalan.

III. PENUTUP

Keberadaan Dewan Satuan Pramuka, Dewan Kehormatan Satuan, dan Dewan Kerja, mentengarai bahwa peserta didik pada proses pendidikan dalam Gerakan Pramuka berperan sebagai subyek pendidikan.



KEPUSTAKAAN

1. AD & ART GERAKAN PRAMUKA (Kepres No. 34 Th. 1999 dan Kep Ka. Kwarnas No. 107 Th 1999), Kwarnas. Jakarta, 1999.

2. PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DEPAN PRAMUKA (137 Th 1990) Kwarnas. Jakarta, 1990.

3. PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA (PP 118 Th. 1977) Kwarnas. Jakarta, 1977.

4. PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PENEGAK PANDEGA PUTERA & PUTERI (PP 106 Th 1980). Kwarnas. Jakarta, 1980

5. SCOUTING : AN EDUCATIONAL SYSTEM, The Team System. WSB JENEVA.




MATERI IV
DASAR – DASAR MANAGEMENT


PENDAHULUAN

Organisasi didefinisikan sebagai suatu kumpulan orang – orang yang bekerja sama dalam sebuah pembagian kerja guna mencapai tujuan bersama tertentu. Seorang pakar management yang bernama Chester I Bernard berpendapat bahwa Organisasi – organisasi yang merupakan aktivitas – aktivitas terkoordinasi secara sadar dari sistem – sistem sosial atau teknikal antara dua orang atau lebih, harus di manage, agar dapat dicapai sasaran – sasaran untuk jangka waktu tertentu.



Dapat diambil kesimpulan bahwa management merupakan proses pencapaian, penggunaan dan pemanfaatan aneka macam sumber – sumber daya esensial, yang dapat membantu pencapaian sasaran – sasaran tertentu organisasi. Secara konseptual setidaknya ada empat langkah secara berurutan yang dinyatakan orang sebagai proses atau fungsi management yang akan dijelaskan berikut yang dikenal dengan singkatan POAC yaitu Planning, Organizing, Actuating, Controlling.



PROSES MANAGEMENT



1. Planning ( Perencanaan )

Pengertiannya adalah suatu proses dimana seorang atau kelompok memformulasikan serentetan tindakan untuk suatu kegiatan tertentu, dan ditujukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Terdapat tiga ciri aktivitas dari perencanaan yaitu :

o Pemikiran kemasa yang akan datang

o Pengambilan keputusan

o Orientasi pada tujuan

Manfaat dari sebuah perencanaan adalah :

- memberikan gambaran secara menyeluruh dari program / kegiatan yang akan dilaksanakan.

- memberikan arah dari pelaksanaan.

- memperkecil kesalahan / kekeliruan.

- mengkoordinir pelaksanaan.

- Membatasi ruang gerak dan waktu pelaksanaan.

Langkah – langkah dari perencanaan :

- What, adalah upaya mempertanyakan tujuan dan kegiatan yang akan dilaksanakan

- Why, proses mempertanyakan kembali mengapa atas What diambil

- When, tindakan mempertanyakan bilamana diselenggarakannya suatu kegiatan

- Where, tindakan mempertanyakan dimana tempat menyelenggarakannya suatu kegiatan

- Who, tindakan mempertanyakan siapa pelaksananya / human resources

- How, tindakan mempertanyakan kemudian merencanakan dan memutuskan bagaimana metode kerja, controlling, hubungan kerja struktural, biaya, pertanggungjawaban, penilaian.



2. Organizing ( Pengorganisasian )

Organizing berarti tindakan menetapkan hubaungan perlaku efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efektif dan mencapai kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas khusus dalam kondisi-kondisi lingkungan tertentu, dalam upaya mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

3. Actuating ( Penggerakan )

Setelah rencana selesai disusun dan organisasi yang diperlukan dibentuk, begitu pula setelah jabatan-jabatan yang ada terisi, maka organisasi yang bersangkutan siap untuk digerakkan. Secara kiasan seakan-akan organisasi tersebut menunggu orang yang membunyikan lonceng untuk memulai aktivitas-aktivitasnya. Hal ini merupakan tanggung jawab dari seorang manajer/pemimpin dan dilaksanakan melalui fungsi memimpin/membina/mengarahkan aktivitasnya. Hal ini merupakan tanggung jawab dari seorang manajer/pemimpin dan dilaksanakan melalui fungsi memimpin/membina/mengarahkan.

4. Controlling ( Pengawasan )

Pengawasan merupakan suatu fungsi yang melengkapi lingkaran siklus management secara penuh. Ia merupakan suatu mekanisme pengendali yang mengkaitkan semua fungsi – fungsi yang mendahuluinya berupa : pengorganisasian – menempatkan anggota pada posisi – posisi yang ada dalam struktur organisasi – memimpin mereka ke arah tujuan perencanaan. Proses pengawasan menetapkan standar – standar dan kemudian mengukur hasil – hasil yang dicapai berdasarkannya. Tindakan perbaikan dilaksanakan apabila kesenjangan antara apa yang direncanakan dengan apa yang sesungguhnya terjadi dalam kenyataan terlampau besar. Pengawasan dapat dilaksanakan sebelum, sesudah atau pada tahap manapun dalam proses konversi yang berlangsung. Pengawasan kan menjadi sangat efektif apabila ditempatkan secara selektif pada titik – titik kritikal yang menentukan berhasil – gagalnya suatu aktivitas atau proses.



Proses pengawasan :

o tetapkan standar – standar unjuk kerja ( kinerja )

o ukurlah hasil unjuk kerja aktual

o bandingkanlah hasil unjuk kerja aktual dengan standar

o laksanakan tindakan – tindakan perbaikan / korektif

Sistem pengawasan :

- Feed Forward Control ( pengawasan pada saat masukan / awal )

- Concurrent Control ( pengawasan pada saat pekerjaan sedang berlangsung )

- Feed Back Control ( pengawasan pada saat kegiatan / operasi selesai dilaksanakan )

Metode Pengawasan :

- Observasi langsung

- Metode Statistikal

- Metode Laporan





MATERI V

ADMINISTRASI GUGUSDEPAN DAN SATUAN

Oleh: Kak. Fatwa Tajudin

Administrasi dalam arti sempit, adlah kegiatan yang menyangkut teknis ketatausahaan, seperti: surat menyurat, tulis menulis, pengetikan, pembukuan, arsip-arsip dsb.

Administrasi dalam arti luas adalah suatu proses kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Administrasi yang dibutuhkan sebagai sarana pembantu seperti, misalnya:

1. Buku Presentasi (Kehadiran)
No Nama Satuan H S I A Iuran Tabungan Paraf


2. Buku Iuran

3. Buku Tabungan (Bisa Disatukan Dengan Buku Hadir)

4. Buku Acara (Agenda) Latihan
No Kegiatan Waktu Tempat peserta Biaya Keterangan


5. Buku Catatan Rapat (Notulen Rapat)

Hari, Tanggal :

Waktu :

Pokok pembicaraan..................................................................................... :

Pencatat :
No Permasalahan Pemecahan Keterangan


6. Buku Inventaris (Perbendaharaan Benda / Peralatan)
No Barang Klasifikasi Jumlah Keadaan Sumber ket


7. Buku Catatan Peristiwa / Kegiatan Penting (Log)
No Tanggal Catatan Keterangan


8. Buku Kas Keuangan (Pemasukan dan Pengeluaran)

1. Buku kas besar
2. Buku kas kecil

No Tanggal Jenis Pengeluaran No Bukti Jumlah ket


9. Buku Catatan Pribadi (Tentang Anggota Yang Biasanya Dipegang oleh Pembina)

10. Buku Upacara Pelantikan

11. Buku dapta Istiadat Pasukandan Buku Renungan

12. Buku Tamu
No Hari / Tanggal Waktu Nama Jabatan Tujuan Alamat Ttd


13. Buku Ekspedisi (Keluar Masuk Surat)
No No surat Tanggal Surat Perihal Tujuan Paraf Ket




Untuk lebih lengkapnya, perlu di lengkapi dengan peralatan latihan seperti di bawah ini :

1. Tiang bendera dan perlengkapannya.
2. Bendera merah putih, bendera kepanduan sedunia, bendera gerakan PRAMUKA.
3. Teks Panasila, Pembukaan UUD 1945 dan Dasa Dharma.
4. Buku renungan.
5. Tenda dan perlengkapannya.
6. Alat-alat masak.
7. Kompas dan Peta-peta.
8. Alat-alat berkebun.
9. Alat-alat untuk membuat hasta karya.
10. Alat-alat untuk melukis, kesenian dan olah raga.
11. Tongkat dan tali.
12. Alat P3K dan Kesehatan.
13. Buku-buku bacaan bermutu.
14. Alat-alat peraga untuk latihan.
15. Dsb.

3 komentar:

  1. Salam Pramuka............
    Back Link Ke Blog Kami di http://ambalan4546.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. Salam Pramuka........
    thanks dah berkunjung n mampir d blog jelek kami ini. salam kenal buat teman2 ambalan MAN 6 Jakarta.

    BalasHapus
  3. Salam Pramuka...
    Terima kasih atas materinya.Salam kenal dari kami pramuka SMTI Negeri Makassar.

    kunjungi dan follow blog kami di www.lamaccascout.blogspot.com untuk lebih saling mengenal..

    BalasHapus

Silahkan berkomentar atas blog yang anda kunjungi ini.